Kronologis Penipuan Online

Jumat, 09 April 2010
Berikut yang saya janjikan mengenai kronologis penipuan. Sebagai bekal pembelajaran yang ingin berbisnis online agar tidak jatuh di lubang yang sama dengan saya. Let’s sharee…

Pukul 10-an WIB telpon dari orang bernama Anton yang menanyakan beberapa produk Bosch. Adapun yang ditanyakan adalah bor tangan profesional series yakni GSB . Saya yang menerima telponnya dan menanyakan alamat pengiriman. Berhubung order dilakukan sebelum pukul 11.00 saya usahakan untuk melakukan pengiriman pada hari yang sama, sesuai apa yang baru-baru saja di deklarasikan yakni pengiriman cepat 6 jam.

Adapun alamat pengiriman adalah sebagai berikut: Ruko Daan Mogot Arcadia Blok B No. 31 KM. 21 Daan Mogot - Tangerang

Saya tidak ada feeling apa-apa tentang orang ini. Nada suara begitu meyakinkan seperti seorang profesional, maklum produk yang dibelinya pun alat yang tergolong untuk penggunaan profesional, Bosch GBM 16-2 RE dan GBM 23-2 E.

Bagian pengiriman pun berangkatlah mengirimkan ke beberapa tempat yang kebetulan daerah yang sama. Per telepon sebelumnya saya menjanjikan pengiriman akan tiba pukul 15.00 atau paling telat 16.00. Belakangan saya baru tahu bahwa orang ini kontak admin kami dan menanyakan telpon bagian pengiriman. Singkat cerita beberapa kali telponlah orang ini ke kurir kami untuk mempercepat, kalo tidak salah dua kali telpon. Orang saya tiba dilokasi pukul 14.00 lebih cepat dari waktu yang saya janjikan, transaksi dan pergilah bagian pengiriman kami ke tempat lainnya.

Saya tidak menaruh curiga hingga saat malam hari bagian pengiriman tiba ditempat dan menceritakan bahwa pengiriman pertamanya yang dilakukan di ‘depan’ ruko orang bernama anton ini. Alasannya buru-buru untuk digunakan di proyek. Jeng… jeng… saya langsung curiga dengan transaksi yang dilakukan di depan ruko tertutup walau menurut pengakuannya adalah rukonya.

Langsung saya minta pembayaran yang dilakukan dengan Giro ‘tanpa alamat’ yang jelas. Pembayaran yang tercantum dalam invoice Cash on Delivery tidak dilihat kurir saya, ini adalah kesalahan fatal dan juga tidak kontak saya sebelumnya. Yup, keyakinan saya bertambah akan penipuan ini. Saya masih berharap mata saya yang salah begitu melihat cek hasil print-out tersebut. Maklum pengalaman saya sebagai desain grafis mengasah ketelitian mata saya melihat tinta kertas. Saya yakin 90% itu adalah print-out walau masih berusaha untuk tidak mempercayainya. Kaki sudah mulai goyah, maklum jumlahnya cukup untuk melunasi pembelian motor saya.

Malam saya masih berharap mata saya salah, saya masih berusaha mencari seberapa besar skala probabilitas yang saya miliki, Walau ternyata saya tidak menemukannya sama sekali haha…

Besoknya mata saya benar. Cek tersebut palsu setelah dibawa ke Bank BCA. Air mata saya menetes untuk kesekian kalinya dalam perjalanan bersama istri saya karena membatalkan kepergian kami keluar kota untuk si kecil, pembatalan rencana pembelian mobil akhir tahun dan banyak rencana toko online saya kedepannya. Sedih.

lantas apa pelajaran yang bisa dipetik?

1. Jangan melakukan transaksi di ‘luar’ ruang. Tempat dimana Anda tidak dapat mempertanggungjawabkan kebenaran identitas lokasi. Pinggir jalan, mall, hotel, depan ruko, parkiran bahkan lobbi kantor sekalipun memungkinkan penipu mengaku-ngaku bahwa karyawan perusahaan gedung itu.

Banyak penipuan yang mengakui kantor metereng bahkan kantor pemerintahan sekalipun untuk wadah beroperasi yang mempermudah korban mempercayainya. Saya pernah mendengar cerita mengenai penipuan toko laptop saudara saya, atau penipuan jual beli mobil di halaman parkir penipu yang mengaku-ngaku berkantor digedung tersebut atau penipuan sejenis.

2. Pembayaran dengan Cek atau Giro tidak boleh dilakukan sebelum dana efektf cair direkening Anda. Jangan takut pelanggan Anda beralih ke toko lain lah. HAMPIR SEMUA TOKO MELAKUKAN KEBIJAKAN YANG SAMA DENGAN INI. Kalo pelanggan Anda tidak bisa ya sudahlah, mungkin bukan jodoh Anda, toh dia pun tidak dapat melakukan pembelian dengan cek atau giro tersebut sebelum cair di tempat lain. SAYA JAMIN dan TANPA KECUALI.

3. Pelajaran ketiga. Selalu waspada dalam bisnis online Anda, walaupun memang hanya sebagian kecil saja orang-orang bermental tempe seperti itu tapi bukan tidak mungkin kan mampir ke toko Anda. Pengaman toko Anda secara offline atau sistem pembayaran, pembelian dan lainnya juga harus mendapatkan perhatian sangat.

Demikian kiranya, semoga tulisan ini menjadikan pelajaran bagi pemain di industri online. Jangan sampai kejadian yang sama terjadi dengan toko Anda, jangan takut berbisnis online namun tetap waspada. Kita lawan orang-orang yang menghalalkan segala cara dan mengorbankan kepentingan orang lain untuk hidupnya. Hapuskan penipuan dengan menutup setiap celah, pasti bisa. salam.

Sumber : http://maribaca.net/?p=242

0 comments: